Demografi
Kependudukan
Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah dapat
digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kecendrungan penyebaran
penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung mengelompok pada
tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan pola penyebaran bervariasi.
Kepadatan penduduk yang tinggi pada umumnya dapat dijumpai pada
daerah-daerah yang mempunyai aktifitas tinggi, adanya sarana
transportasi yang memadai, dan keadaan sosial-ekonomi yang lebih baik.
Sebaliknya kepadatan penduduk yang rendah pada umumya terdapat pada
daerah-daerah yang aktifitas ekonomi yang relatif masih rendah dan
keadaan sarana transportasi yang masih sulit.
Tabel Jumlah Penduduk Kabupaten Sorong Selatan Menurut Kecamatan/Distrik, Tahun 2010-2011 (jiwa)
Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Sorong Selatan dari tahun ke
tahun cenderung mengalami peningkatan. Jumlah penduduk pada tahun 2010
tercatat 57.357 (Sumber : Kantor Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten
Sorong Selatan) jiwa dan pada tahun 2011 menjadi 53.698 (Sumber :
Kantor Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Sorong Selatan) jiwa. Dari
kurun waktu tersebut penduduk Kabupaten Sorong Selatan mengalami
penurunan sebesar 3.659 jiwa, disebabkan adannya perpindahan penduduk
akibat pemekaran kabupaten.
Laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi tidak sepenuhnya
disebabkan oleh faktor alamiah yaitu selisih angka kelahiran dan
kematian, namun dipengaruhi oleh faktor mingrasi. Hal ini sangat
dipengaruhi adanya sektor industri dan perdagangan, terjadi disektor
perkotaan yang merupakan sasaran orang luar daerah untuk datang mencari
penghidupan dan mengadu nasib dengan harapan dapat mencari penghidupan
yang baik dibandingkan tempat asalnya. Dan jika dihitung rata-rata
tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Sorong Selatan pada tahun 2010
tercatat 9,60 orang/km2.
Pola penyebaran penduduk Kabupaten Sorong Selatan menurut luas
wilayah masih belum merata, sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan
tingkat kepadatan penduduk antar daerah yang mencolok, terutama antar
daerah distrik dan ibu kota Kabupaten. Penyebaran penduduk yang semula
lebih banyak tinggal di pedesaan secara berangsur mulai menetap di
daerah perkotaan. Pada tahun 2011 sebagian besar penduduk Kabupaten
Sorong Selatan berada di kawasan perkotaan yaitu teminabuan sebagai ibu
kota kabupaten.
Indeks Pembangunan Manusia
Tabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2009-2010
Secara umum pembangunan manusia di Kabupaten Sorong Selatan selama
periode 2009-2010 mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 nilai IPM
Kabupaten Sorong Selatan tercatat 66,09 meningkat menjadi 66,31 di tahun
2010. Meskipun mengalami peningkatan nilai, namun jika dibandingkan
dengan kabupaten - kabupaten yang ada di Provinsi Papua Barat, maka
Kabupaten Sorong Selatan menduduki peringkat 7 dari 11 kabupaten pada
tahun 2010.
Perkembangan IPM tersebut menggambarkan pada pengurangan jarak IPM
terhadap nilai idealnya (100) yang direpresentasikan sebagai ukuran
reduksi shortfall. Reduksi shortfall pada periode 2009-2010 tercatat
sebesar 2,87 artinya bahwa selama periode tersebut IPM semakin mendekat
pada nilai idealnya yang berarti kualitas penduduk sudah semakin
membaik. Hal ini tidak terlepas dari kinerja pemerintah yang semakin
membaik yang tercermin adanya peningkatan komponen IPM. Konkretnya,
hampir semua komponen dasar IPM mengalami peningkatan.
Peningkatan komponen IPM secara berurutan dari yang tertinggi adalah
pengeluaran riil per kapita yaitu sebesar 1,02 persen poin dari
Rp.587,90. pada tahun 2009 menjadi Rp. 588,85 di tahun 2010. Berikutnya
adalah angka melek huruf meningkat sebesar 0,12 persen poin diikuti
angka harapan hidup meningkat 0,17 persen poin. Ditinjau secara spasial,
IPM Kabupaten Sorong Selatan pada periode 2009-2010 secara umum
menunjukkan adanya peningkatan.
Ketenagakerjaan
Perkembangan penduduk usia kerja Kabupaten Sorong Selatan dalam kurun
waktu 2009-2010 terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan
penduduk. Pada tahun 2009 jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Sorong
Selatan tercatat 42.897 orang dan pada tahun 2010 menjadi 23.155
orang, dengan kata lain dalam kurun waktu tersebut terjadi penurunan
jumlah usia kerja sebanyak 19.742 orang.
Jika ditinjau lebih jauh, jumlah usia kerja di Kabupaten Sorong
Selatan tahun 2010 dikelompokkan menjadi dua bagian yakni kelompok
angkatan kerja sebanyak 15.397 orang dan bukan angkatan kerja sebanyak
7.758 orang. Dari kelompok angkatan kerja tersebut sebanyak 14.776 orang
aktif bekerja, sedangkan sisanya sebanyak 621 orang belum bekerja
(pengangguran). Secara absolut, penduduk yang menganggur di Kabupaten
Sorong Selatan tahun 2010 menunjukkan peningkatan sebesar 4,03.
Tabel Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Kegiatan Utama Kabupaten Sorong Selatan, Tahun 2009 – 2010
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Sorong Selatan
pada tahun 2009 sebesar 77,54 persen dan pada tahun 2010 mengalami
penurunan menjadi 66,50 persen. Kondisi tersebut dapat menjelaskan
bawah strukur ekonomi masyarakat Kabupaten Sorong Selatan mulai
menunjukkan penurunan seiring dengan menurunnya lapangan usaha/kerja
penduduk. Hal ini juga didukung dengan Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Kabupaten Sorong Selatan pada tahun 2010 semakin meningkat, hingga
mencapai 4,03 persen lebih tinggi dibanding tahun 2009 sebesar 3,45
persen.
Semakin besarnya TPT tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengangguran
di Kabupaten Sorong Selatan meningkat. Namun demikian, secara garis
besar TPAK Kabupaten Sorong Selatan masih relatif rendah, hal ini
sebagai dampak adanya program pemerintah tentang pendidikan yang
mewajibkan penduduk usia sekolah untuk melanjutkan pendidikan yang lebih
baik.
Seiring dengan perbaikan kondisi perekonomian Kabupaten Sorong
Selatan yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang positif sejak
tahun 2006 yang juga didukung dengan berbagai kebijakan dan program
pemerintah, kondisi jumlah orang yang bekerja di Kabupaten Sorong
Selatan juga mulai menunjukkan peningkatan. Jika ditinjau perkembangan
jumlah pekerja di Kabupaten Sorong Selatan menurut lapangan usaha
(sektor) periode 2009-2010, hampir semua sektor ekonomi menunjukkan arah
positif.
Tabel Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Kabupaten Sorong Selatan, Tahun 2009 – 2010 (orang)
Jumlah Penduduk Menurut Agama
Perkembangan jumlah pemeluk agama di Kabupaten Sorong Selatan hingga
tahun 2009 menunjukkan arah positif seiring dengan perkembangan jumlah
penduduk. Pemeluk agama di Kabupaten Sorong Selatan tahun 2010, sebagian
besar (64,67 persen) beragama Kristen Protestan, selebihnya 2,9 persen
beragama Katholik, sekitar 33,14 persen beragama Islam.
Seiring dengan perkembangan jumlah pemeluk agama di Kabupaten Sorong Selatan, fasilitas dan sarana penunjang pemeluk agama seperti rumah ibadah dari tahun ke tahun juga terus berkembang. Pada tahun 2010 jumlah tempat ibadah di Kabupaten Sorong Selatan tercatat 100 buah . Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Seiring dengan perkembangan jumlah pemeluk agama di Kabupaten Sorong Selatan, fasilitas dan sarana penunjang pemeluk agama seperti rumah ibadah dari tahun ke tahun juga terus berkembang. Pada tahun 2010 jumlah tempat ibadah di Kabupaten Sorong Selatan tercatat 100 buah . Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Prosentase Banyaknya Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama di Kabupaten Sorong Selatan, Tahun 2009 – 2010
Seiring dengan perkembangan jumlah pemeluk agama di Kabupaten Sorong
Selatan, fasilitas dan sarana penunjang pemeluk agama seperti rumah
ibadah dari tahun ke tahun juga terus berkembang. Pada tahun 2010 jumlah
tempat ibadah di Kabupaten Sorong Selatan tercatat 100 buah . Secara
rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Banyaknya Sarana Ibadah Di Kabupaten Sorong Selatan , Tahun 2009-2010
Suku Bangsa, Bahasa dan Budaya
Kabupaten Sorong Selatan merupakan kabupaten yang berada di propinsi
Papua barat dan memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang begitu
melimpah dan juga kebudayaan yang beranekaragam. Keragaman budaya, adat
istiadat dan agama yang telah berkembang di Kabupaten Sorong Selatan,
hingga saat ini hidup rukun damai sejahtera, tersebar di seluruh
kecamatan/distrik dan kampung.
Penduduk asli Kabupaten Sorong Selatan terdiri dari 2 suku besar,
yaitu suku Tehit dan Imeko . Seiring dengan perkembangan zaman dengan
semakin meningkatnya aktifitas ekonomi di Kabupaten Sorong Selatan, yang
diikuti dengan semakin maraknya arus mudik masyarakat yang masuk ke
Kabupaten Sorong Selatan, penduduk di Kabupaten Sorong Selatan hingga
saat ini telah dihuni dengan berbagai suku dan adat istiadat.
Tabel Suku Bangsa, Bahasa dan Kesenian di Kabupaten Sorong Selatan